Telusuri artikel, makalah dan kisah sejarah

Thursday, 14 March 2019

Kisah Pilu dibalik Kegagahan Gerbong Maut


Dibalik kegagahannya, tersimpan banyak kisah pilu pada masa perjuangan melawan penjajah Belanda.
Bondowoso – Sebuah kota kecil yang berada di kawasan Tapal Kuda meliputi Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Situbondo, Pasuruan dan Banyuwangi. Sebagai satu-satunya kota yang tidak memiliki laut ini, Bondowoso merupakan kota yang sarat akan sejarah.


Salah satu kisah pilu dibalik sejarah Bondowoso adalah kisah ‘Gerbong Maut’  yang terjadi pada sekitar tahun 1947 silam, tepatnya pada tanggal 23 November. Walau berselang dua tahun sejak diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda masih belum meninggalkan kawasan Nusantara.

Berawal dari penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dianggap berperan dalam kegiatan perjuangan sehingga mengakibatkan penjara Bondowoso tidak mampu menampung parah tahanan. Belanda memindahkan 100 orang dari tahanan Bondowoso menuju Surabaya, mereka adalah orang-orang yang dianggap memiliki pelanggaran berat.


Satu-satunya gerbong asli yang ditemukan dengan kode GR 10152 yang kini tersimpan rapi di Museum Brawijaya, Kota Malang, menjadi saksi bisu tragedi 'Gerbong Maut'. Gerbong ini adalah gerbong ketiga, membawa 38 orang, tertutup rapat tanpa ventilasi udara sedikitpun. Berbeda dengan gerbong pertama GR5769 dan gerbong kedua GR4416 yang masih memiliki lubang ventilasi udara meskipun sangat kecil.

baca juga : Pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab

Gerbong ketiga merupakan gerbong yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang, namun dipaksa untuk mengangkut tahanan dari Bondowoso menuju Suabaya. Lama perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai ke Surabaya adalah 16 jam, para tahanan tidak diberi makan dan minum. Tercatat, dari 100 tahanan yang diangkut, ada 46 orang meninggal, 2 orang sakit parah dan hanya 12 orang yang selamat.

Para tahanan yang masih hidup dipaksa untuk mengangkut mereka yang tewas. Mereka harus berhati-hati karena bisa saja kulit tahanan yang tewas selama perjalanan dari Bondowoso menuju Surabaya terkelupas karena kepanasan dan terpanggang dalam gerbong baja kereta api.

Sejak saat itu, Bondowoso dikenal dengan kisah ‘Gerbong Maut’.

0 komentar:

Post a Comment