Telusuri artikel, makalah dan kisah sejarah

Sunday, 21 April 2019

KNIL - PENCETAK PARA KOMBATAN

Jika kita telusuri jejak asal pendiriannya, KNIL dibentuk setelah Belanda "babak belur" dalam Perang Jawa atau yang lebih kita kenal dengan Perang Diponegoro, tahun 1825 sampai dengan 1830, dimana perang ini berhasil menguras habis keuangan Belanda. Untuk itu Perang Jawa memaksa Belanda untuk mempunyai Angkatan Perang yang lebih kuat lagi, lebih mumpuni di segala medan pertempuran. Maka pada 4 Desember 1830, Gubernur Jenderal Van de Bosch mengeluarkan Algemeene orders voor het Nederlandsh Oost Indische Leger, soal pembentukam Tentara Hindia Belanda, yang kemudian dikenal dengan sebutan KNIL.
KNIL ini terdiri dari berbagai etnis yang ada di Hindia Belanda, mulai dari Jawa, Minahasa, Ambon dan lain sebagainya, yang berada dalam formasi sebagai serdadu-serdadu pangkat rendahan. Para Perwiranya terdiri dari orang-orang Belanda, meskipun ada juga orang Belanda yang berpangkat rendahan.

KNIL banyak dikerahkan untuk memadamkan pemberontakan dan melawan para bajak laut yang banyak membuat onar di wilayah Hindia Belanda. Yang paling terkenal adalah aksi KNIL dalam Perang Aceh yang menewaskan Jenderal Mayor J. H. R. Kohler. Namun dalam perjalanan waktu, kehebatan KNIL ini harus bertekuk lutut di hadapan Bala Tentara Jepang pada awal tahun 1942.
Selama Pendudukan Jepang, antara tahun 1942 hingga 1945 KNIL tidak eksis di wilayah Indonesia. Setelah Jepang tunduk pada Sekutu, butuh waktu setahun lebih untuk kembali membangun KNIL, untuk menduduki kembali Indonesia sebagai Hindia Belanda, seperti di masa Kolonial dulu (bisa dilihat dari upaya Belanda ini dalam Agresi Militer-nya terhadap Indonesia).

Baca juga : Mengungkap Kebohongan dibalik Sejarah Syekh Siti Jenar

Akhirnya, lembaga militer yang telah banyak melahirkan para Kombatan ini resmi di bubarkan pada 27 Juli 1950. Banyak tokoh kita yang mantan anggota KNIL antara lain, TB. Simatupang, Pak Harto, Sultan Hamid II dan Silaban. Nama yang terakhir adalah perancang Masjid Istiqlal, sedang Sultan Hamid II adalah perancang gambar Garuda.

0 komentar:

Post a Comment