Jika kita telusuri jejak asal pendiriannya, KNIL dibentuk setelah
Belanda "babak belur" dalam Perang Jawa atau yang lebih kita kenal
dengan Perang Diponegoro, tahun 1825 sampai dengan 1830, dimana perang
ini berhasil menguras habis keuangan Belanda. Untuk itu Perang Jawa
memaksa Belanda untuk mempunyai Angkatan Perang yang lebih kuat lagi,
lebih mumpuni di segala medan pertempuran. Maka pada 4 Desember 1830,
Gubernur Jenderal Van de Bosch mengeluarkan Algemeene orders voor het
Nederlandsh Oost Indische Leger, soal pembentukam Tentara Hindia
Belanda, yang kemudian dikenal dengan sebutan KNIL.
KNIL
ini terdiri dari berbagai etnis yang ada di Hindia Belanda, mulai dari
Jawa, Minahasa, Ambon dan lain sebagainya, yang berada dalam formasi
sebagai serdadu-serdadu pangkat rendahan. Para Perwiranya terdiri dari orang-orang Belanda, meskipun ada juga orang Belanda yang berpangkat rendahan.
KNIL banyak dikerahkan untuk memadamkan pemberontakan dan melawan para
bajak laut yang banyak membuat onar di wilayah Hindia Belanda. Yang
paling terkenal adalah aksi KNIL dalam Perang Aceh yang menewaskan
Jenderal Mayor J. H. R. Kohler. Namun dalam perjalanan waktu, kehebatan
KNIL ini harus bertekuk lutut di hadapan Bala Tentara Jepang pada awal
tahun 1942.
Selama Pendudukan Jepang, antara tahun 1942 hingga
1945 KNIL tidak eksis di wilayah Indonesia. Setelah Jepang tunduk pada
Sekutu, butuh waktu setahun lebih untuk kembali membangun KNIL, untuk
menduduki kembali Indonesia sebagai Hindia Belanda, seperti di masa
Kolonial dulu (bisa dilihat dari upaya Belanda ini dalam Agresi
Militer-nya terhadap Indonesia).
Baca juga : Mengungkap Kebohongan dibalik Sejarah Syekh Siti Jenar
Baca juga : Mengungkap Kebohongan dibalik Sejarah Syekh Siti Jenar
Akhirnya, lembaga militer yang telah banyak melahirkan para Kombatan ini resmi di bubarkan pada 27 Juli 1950. Banyak tokoh kita yang mantan anggota KNIL antara lain, TB. Simatupang, Pak Harto, Sultan Hamid II dan Silaban. Nama yang terakhir adalah perancang Masjid Istiqlal, sedang Sultan Hamid II adalah perancang gambar Garuda.
0 komentar:
Post a Comment